Diriwayatkan dari Abdullah bin Hawalah. Dia berkata:
“Rasulullah SAW bersabda: 'Pada malam aku diisra’kan aku melihat tiang-tiang putih seperti permata yang dibawa oleh para malaikat. Aku bertanya, 'Apa yang kalian bawa?' Mereka menjawab, 'Tiang-tiang Islam, dan kami ditugaskan untuk meletakkannya di Syam'. Ketika aku tidur, aku bermimpi melihat tiang-tiang Al-Kitab muncul dari bawah kepalaku. Aku pun memandanginya terus dan ternyata itu adalah suatu cahaya yang sangat terang hingga sampai ke Syam.”
Al-Haitsami mengatakan di Majmauz Zawaid: "Hadits ini diriwayatkan oleh Ath Thabrani dan para perawinya adalah perawi yang shahih kecuali Shalih bin Rustum, tapi dia adalah perawi yang tsiqah." Syaikh Al-Albani menguatkan hadits ini di Fadhail Asy-Syam, karya Ar-Rub'i halaman 28 dan juga Ibnu Asakir
Hadits tersebut menjelaskan bahwa agama yang diturunkan kepada Nabi kita, Muhammad SAW, yang maksum dan tidak berbicara dari hawa nafsu, merupakan wahyu semata. Maka agama ini muncul dari Mekkah yang merupakan jantung kota Jazirah Arab, dan akan sempurna dan tetap eksis di Syam sampai hari kiamat. Berdasarkan itu semua, tanggung jawab yang diwakilkan kepada penduduk Syam tidaklah ringan. Sebab, Allah telah menjanjikan penjagaan dan pembelaan agama ini di negeri mereka. Yaitu ketika Allah memerintahkan para malaikat untuk meletakkan tiang-tiang agama Islam ini di tanah mereka dan bahwa ketika terjadi banyak fitnah, wilayah keimanan dan kemanan berada di negara Syam.
Hadits tersebut menjelaskan bahwa agama yang diturunkan kepada Nabi kita, Muhammad SAW, yang maksum dan tidak berbicara dari hawa nafsu, merupakan wahyu semata. Maka agama ini muncul dari Mekkah yang merupakan jantung kota Jazirah Arab, dan akan sempurna dan tetap eksis di Syam sampai hari kiamat. Berdasarkan itu semua, tanggung jawab yang diwakilkan kepada penduduk Syam tidaklah ringan. Sebab, Allah telah menjanjikan penjagaan dan pembelaan agama ini di negeri mereka. Yaitu ketika Allah memerintahkan para malaikat untuk meletakkan tiang-tiang agama Islam ini di tanah mereka dan bahwa ketika terjadi banyak fitnah, wilayah keimanan dan kemanan berada di negara Syam.